Sisi Lain Taman Nasional Baluran

Pasti sudah banyak yang mengetahui mengenai lokasi dari taman nasional terluas di Provinsi Jawa Timur ini. Sebelumnya apakah ada yang pernah ke kabupaten Banyuwangi?. Kabupaten paling ujung dari Provinsi Jawa Timur dengan keindahan destinasi wisata yang dimilikinya. Terdapat Taman Nasional yang dijuluki “Little Africa in Java” dengan keindahan alam dan satwa yang langka dan eksotis. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai Taman Nasional ini akan dijelaskan dibawah ini.

Taman Nasional Baluran

Mengenal Taman Nasional Baluran

Little Africa In Java adalah taman nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, Wongsorejo, Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Dinamakan taman nasional baluran karena diambil dari nama Gunung Baluran. Taman Nasional ini mempunyai tipe hutan pantai, vegetasi sabana, hutan rawa, hutan musim, hutan mangrove, hutan pegunungan bawah, serta hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.

Baca juga : 4 Kuliner Cwie Mie Paling Enak di Malang

Taman Nasional ini mempunyai 444 jenis tumbuhan, contohnya yang menjadi ciri khas nya ialah pilang, widoro bukol, dan mimba. Sedangkan mamalia yang terdapat di sana berjumlah 26 spesies, terdiri dari banteng, kerbau, ajag, kijang, rusa, macan tutul, dan kucing bakau. selain itu terdapat 155 burung yang habitatnya ada di Baluran.

Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di Taman nasioanl ini, sebagai berikut :

  • Bermain Air di Pantai Bama

Pantai Bama adalah wilayah pesisir dari Taman Nasional Baluran yang mempunyai pasir putih dengan perairan jernih serta berombak tenang. Terdapat kawanan monyet hutan yang ada di pesisir pantai, memberi daya tarik tersendiri di Pantai Bama. Wisatawan yang biasanya berkunjung ke Pantai Bama merupakan para penjelajah hutan, selain itu juga tak sedikit rombongan pengunjung yang mengunjungi pantai ini untuk rekreasi.

Taman Nasional Baluran

  • Bird Watching

TNB merupakan habitat dari puluhan jenis burung endemik yang terancam punah, menjadi alasan untuk kegiatan bird watching. Beberapa jenis burung di TNB yaitu, ,kangkareng, alap-alap api, rangkong, merak, ,tuwuk asia, ayam hutan merah, serta bangau tong-tong.

Baca juga : Titik Nol kilometer Kota Malang

  • Berinteraksi dengan Banteng dan Rusa

Banteng ialah hewan endemik di TNB. Di waktu tak tentu rombongan banteng liar biasa makan rumput di padang sabana bekol ketika lapar. Terdapat juga rombongan rusa liar yangsesekali akan makan rumput di sana. Perbedaan antara banteng dan rusa liar ketika makan, rusa liar biasanya lebih tenang dan jinak ketika makan.

  • Safari dengan Jeep

Diingatkan kembali bahwa TNB sangat luas serta mempunyai vegetasi yang beragam, ketika ingin menjelajah sampai bagian terdalam dari TNB, bisa dilakukan dengan cara menggunakan jeep. Berkeliling melihat satwa buas seperti, macan tutul, kerbau liar, rusa, banteng, , dan kancing. Mengelilingi Taman Nasional Baluran menggunakan jeep dengan suasana seperti berpetualang di padang sabana Afrika.

Taman Nasional Baluran

Hewan langka di taman nasional baluran

Taman nasional Baluran ialah habitat untuk satwa langka di Pulau Jawa. Berikut merupakan satwa langka yang terdapat di Taman Nasional Baluran.

  • Banteng

Banteng (Bos javanicus javanicus) adalah spesies endemik yang Cuma bisa kita temui di Jawa, Bali, dan Madura. Banteng dewasa bisa tumbuh sampai 1,6 meter dengan panjang 2,3 meter. Banteng jantan mempunyai berat 680-810 kg, berbeda dengan banteng betina yang lebih ringan. Warna tubuh banteng didominasi oleh warna cokelat dengan warna putih dibagian kaki. Menurut IUCN, jenis banteng ini dikategorikan kedalam EN (Endangered) yang artinya hewan terancam punah.

Baca juga : Es Malang Legendaris yang Wajib Kamu Coba Saat Liburan

  • Kancil

Kancil (Tragulus javanicus) adalah mamalia yang berkuku genap serta masih berkerabat dekat dengan rusa dan kijang. Habitat kancil yaitu di huta tropis Asia Tenggara. Dikarenakan sering menjadi target para pemburu ketika berburu, sehingga semakin sulit ditemukan keberadannya. Secara kasat mata, rusa dan kancil hampir sama, namun kancil berukuran lebih kecil serta tidak memiliki tanduk. Kancil memiliki tubuh dengan panjang dari kepala sampai ekor 195-600 mm serta panjang kaki belakang 110-150 mm. Warna tubuh kancil didominasi oleh warna cokelat tua dengan garis putih dan cokelat kehitaman yang terbentang dari tenggorokan hingga dada dan bagian tengkuk terdapat garis dengan warna kehitaman.

Taman Nasional Baluran

  • Macan Tutul

Macan tutul (Panthera pardus) ialah hewan karnivora yang menduduki puncak teratas dari rantai makanan di TNB. Di Indonesia hewan ini diberi julukan sebagai macan kumbang dikarenakan keahliannya dalam memanjat pohon. Macan tutul memiliki warna tubuh yang didominasi oleh warna kecoklatan dengan bintik hitam yang tersebar diseluruh tubuhnya. IUCN memasukkan macan tutul dalam golongan VU (Vulnureable) yang artinya hewan yang sedang diambang kepunahan.

  • Kucing Bakau

Kucing bakau (Prionailurus viverrinus) ialah jenis kucing liar yang bertempat tinggal di wilayah hutan  Asia Selatan dan Asia Tenggara. Persis namanya, Kucing ini bertempat tinggal di lahan basah hutan manrove, sungai, atau rawa-rawa. spesies kucing beradaptasi dengan lingkungannya serta menjadi perenang handal. Kucing ini memiliki panjang tubuh berkisar 57-78 cm serta memiliki berat 5-16 kilogram. Warna tubuh kucing ini didominasi oleh warna keabuan dan memiliki bintik hitam di seluruh badannya. Di habitat aslinya, kucing ini biasa memangsa ikan dan hewan kecil di hutan. IUCN mengkategorikan kucing bakau dalam EN (Endangered) yang artinya hewan terancam punah.

Baca juga : Perayaan Cap Gomeh Klenteng Eng An Kiong

  • Ajak

Ajak atau ajag (Cuon alpinus) adalah anjing liar asli Indonesia yang bisa dijumpai di hutan Sumatera dan Jawa. Ajak pada umumnya bertempat tinggal di kawasahan hutan atau pegunungan. Hewan hidup secara berkelompok, satu kelompok biasanya berisi lima ekor ajak. Dilihat dari fisik, hewan ini lebih mirip dengan rubah dari pada anjing. Ajak memilki warna tubuh yang didominasi oleh warna cokleat kemerahan, warna hitam diujung ekor, serta putih dari dagu sampai perut. IUCN mengkategorikan ajak dalam EN (Endangered) yang artinya hewan terancam punah.