Kisah Mistis Di Hutan Taman Nasional Alas Purwo

Kisah Mistis Di Hutan Taman Nasional Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo – Kisah mistis dibalik keindahannya

Alas Purwo adalah hutan konservasi wilayah Taman Nasional terbesar di Indonesia yang mempunyai ribuan flora dan fauna.  Alas Purwo terletak di Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jawa Timur serta terkenal dengan keangkerannya.  wilayah hutan Alas Purwo ternyata memiliki misteri dari pusat kerajaan gaib sampai kegiatan ritual pesugihan. Alas Purwo memiliki makna hutan luas atau besar mempunyai luas 43.420 ha. Hutan ini menjadi habitat yang nyaman bagi flora dan fauna. Berlokasi  sekitar 70 kilometer dari pusat kota Banyuwangi dengan estimasi perjalanan sekitar 3 jam. Saat ini, aksesibilitas menuju Alas Purwo sudah didukung dengan sarana jalan yang sangat memadai. keberagaman hayati di alas purwo sangat melimpah. Setidaknya terdapat 700 spesies tumbuhan yang ada di Alas Purwo. Untuk satwanya yaitu merak, banteng, harimau hingga rusa. Berbagai hewan hidup menyatu di wilayah Alas Purwo yang terkenal angker. Akan tetapi, cerita mistis di Alas Purwo diyakini warga setempat merupakan salah satu di antara sejumlah hutan angker di Pulau Jawa.

Misteri dan Mitos di Alas Purwo

Di Alas Purwo ada beberapa titik yang konon dijadikan persinggahan Nyi Roro Kidul serta Asistennya Nyi Ratu ketika berada di daratan selatan Jawa. Sering trelihat penampakan hewan gaib di Alas Purwo yaitu ular gaib sampai banteng. Pantai Parang Ireng selain menjadi pantai yang diduga angker di dalam Alas Purwo, pengikut Ratu Pantai Selatan diyakini berada di lokasi itu.

Dikarenakan dianggap angker dan sakral, tak dipungkiri banyak wisatawan kerap berdatangan ke Alas Purwo untuk sekedar bersemedi. Sampai figur nasional seperti Ir. Soekarno, Supriyadi, Jenderal Sudirman sampai pernah bersemedi di Alas Purwo.

Kisah Mistis Di Hutan Taman Nasional Alas Purwo

Peninggalan Situs di Alas Purwo

Pura Giri Selaka merupakan salah satu peninggalan situs di Alas Purwo. Pura tersebut berlokasi di bagian tengah ALas Purwo yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari area Pantai Plengkung. Para wisatawan bisa menuju kesana menggunakan angkutan mirip mobil truk (Grandong) serta dikenakan biaya sekitar 3.000 rupiah.

Terdapat cerita menarik dibalik sejarah pura Alas Purwo, Sekitar tahun 1967 situs ini ditemukan oleh warga sekitar, akan tetapi warga yang menemukan pura tersebut tidak mengetahui apabila situs yang ditemukan merupakan peninggalan sejarah, yang akhirnya runtuhan batu dari bagian situs dibawa pulang dan digunakan sebagai tungku dapur. Tidak lama setelah itu warga yang mengambilnya terkena musibah.

Setelah hal itu terjadi, warga memutuskan untuk memagari situs serta menjaga kesucian situs Alas Purwo. Bebrapa warga setempat mempercayai bahwa penguasa Alas Purwo dalam situs tersebut adalah Empu Bharadah, sosok yang bisa membelah Sungai Brantas dengan kesaktiannya.

Baca juga : Misteri Pantai Goa Cina di Kota Malang

Kisah Mistis Di Hutan Taman Nasional Alas Purwo

Goa – goa Peninggalan di Alas Purwo

Goa – goa di Alas Purwo yaitu Goa Istana, Gua Mayangkara, Goa Gajah serta masih banyak lagi. Akan tetapi yang terkenal Gua istana. Gua ini dipercayai menjadi tempat dari sang proklamator, Ir Soekarno berjumpa dengan Nyi Roro Kidul. Di Goa Istana terdapat simbolis batu dari kanjeng ratu menjadi goa Istana pernah disinggahi Proklamator RI Bung Karno.

Baca juga : Kelestarian Pantai Modangan Jawa Timur

Akses ke Alas Purwo

Untuk menuju Alas Purwo bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi seperti motor, sepeda atau mobil. anda dapat memilih rute kota Banyuwangi menuju ke kecamatan Srono, kecamatan Rogojampi, kecamatan Tegaldimo dan kecamatan Muncar. Dari Tegaldimo dengan jarak 10 kilometer akan melewati Jalan Makadam sampai menemukan Pos Rawabendo, gerbang utama Taman Nasional Alas Purwo.

Pantangan di Alas Purwo

Terdapat pantangan ketika berkunjung ke Alas Purwo Banyuwangi, seperti berikut :

  • Tidak Boleh menoleh kebelakang

Ketika anda melewati atau berkunjung ke Alas Purwo, terdapat mitos yang tersebar mengenai tidak diperbolehkan menoleh kebelakang. Dikarena takutnya, ketika menoleh ke belakang akan melihat sesuatu yang tidak seharusnya kita lihat. Di Alas Purwo Banyuwangi terkenal dengan mistis serta tempat berkumpulnya raja Jin sekaligus pengikutnya. Oleh karena itu, Alas Purwo Banyuwangi dijadikan salah satu tempat semedi atau tempat ritual orang-orang yang mencari pesugihan.

  • Tidak Diperbolehkan Untuk Mempunyai Pikiran yang jelek

Ketika berkunjung ke Alas Purwo Banyuwangi, sudah menjadi rahasia umum di masyarakat dan wisatawan yang datang mengenai tidak diperbolehkan berfikiran jelek ketika berkunjung. Disarankan berfikir positif serta tidak ada niat buruk. Apabila terjadi, para makhluk halus yang terdapat di sana akan membuat kita kesulitan.

Baca juga : Desa Wisata Pujon Kidul Malang

Terdapat cerita wisatawan yang berkunjung ke Alas Purwo Banyuwangi memiliki niat dan fikiran jelek. Setibanya di Alas Purwo Banyuwangi, wisatawan tersebut tersesat, dan ditemukan oleh warga sekitar sedang berada di luar kawasan Alas Purwo Banyuwangi.

Kisah Mistis Di Hutan Taman Nasional Alas Purwo

  • Jangan Panjang Tangan

Berperilaku buruk juga sangat dilarang, seperti mengambil yang bukan haknya. Terdapat cerita yang sudah tersebar luas di lingkungan warga sekitar dan diangkat dari pengalaman yang terjadi. Orang yang berniat dan sampai panjangan tangan di Alas Purwo, mencuri sesuatu, dipercayai bisa mendapatkan kesialan setelah pulang dari tempat tersebut.

Baca juga : Hawai Waterpark Malang

  • Menjaga sikap dan perilaku

Kebiasaan ini tidak cuma di Alas Purwo Banyuwangi, kita diharuskan menjaga sikap serta perilaku ketika berkunjung ke semua tempat. Ha ini dijadikan salah satu pantangan yang tidak boleh dilanggar. Apabila  telah memasuki area Alas Purwo Banyuwangi, diibaratkan kita mengunjungi tempat tinggal makhluk halus, raja jin beserta para pengikutnya yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Apabila melanggarnya, takutnya makhluk halus yang ada disana tidak akan tinggal diam serta akan membuat sulit diri kita ketika masih berada di area tersebut.