Malang memang tidak ada habisnya memamerkan berbagai keindahan alamnya yang dimiliknya. banyaknya destinasi wisata yang disuguhka di Malang sangat sayang untuk dilewatkan, apalagi wisata yang masih banyak belum dikenal halayak luas/ tersembunyi (hidden gem).
Malang memang menawan dengan alamnya. Udaranya berhembus sejuk karena letaknya yang berada di dataran tinggi. Jika kamu berada dimalang, sempatkan waktu untuk menikmatinya. Rekomendasi tempat yang harus kamu kunjungi apalagi kalau kamu seorang pencinta alam. Tempat yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi arek-arek malang ini dia Bedengann, yaitu wana wisata yang berkonsep bumi perkemahan. Ada apa saja sih di dalamnya?
Salah satu destinasi alam yang dekat dengan Kota Malang dan patut disambangi, yakni Bedengan. Wana wisata yang berkonsep bumi perkemahan, Mulai dari muda-mudi hingga keluarga, nampak meramaikan wisata alam terbuka ini. Disini kalian bisa mengajak keluarga, sahabat, pacar. Banyak sekali kegiatan seru yang bisa kalian lakukan ditempat ini seperti ngecamp, bermain air di sungai, bersepeda, piknik, atau bahkan sekedar jalan-jalan menikmati keindahan suasana Bedengan.
Baca Juga : Desa Wisata Pujon Kidul Malang
SEJARAH BEDENGAN
Bedengan ini mulai beroperasi pada tahun 2006. Dari tahun 2006, bedengan ini sudah tiga kali melakukan pergantian kepengurusan. Kepengurusan ketiga mulai mengurus bedengan di bulan April 2019 sehingga kepengurusan mereka masih berjalan sampai 11 bulan lamanya. Struktur kepengurusan organisasi di Bedengan antara lain ketua, wakil, sekertaris, bendahara, bagian keamanan, juru parkir, bagian penanaman, dan bagian kebersihan. Sejarah singkat ini tentu mengalami berbagai permasalahan pada zamannya. Yang menjabat sebagai ketua organisasi Buper Bedengan yaitu bapak Suliono menjelaskan tentang apa saja kendala yang dialami dalam proses pengembangan Buper Bedengan. Dikarenakan kepengurusan yang baru saja berjalan sekitar 7 bulan, mengakibatkan belum signifikannya pengembangan yang terjadi. Bapak suliono menyadari bahwa untuk proses pengembangannya yang dilakukan cenderung memakan waktu yang sedikit lama dikarnakan terhambat jumlah tenaga yang dibutuhkan tidak sediki dan biaya pengembangan yang dibilang terbatas. Tidak diterimanya investor, dikarenakan Buper Bedengan aset yang dimiliki oleh LKDPH, yang langsung diawasi pihak Dinas Perhutani Kota Malang. Selama ini, dana yang digunakan dalam pembangunan Buper Bedengan berasal dari pengunjung dan penyewa lahan. Permasalahan ini menyebabkan lambatnya proses pengembangan yang dilakukan di Buper wisata Bedengan. Masalah ini dibilang bertolak belakang dengan keadaan Buper Bedengan pada saat ini. Pada saat ini Bedengan sudah memiliki fasilitas-fasilitas yang menunjang kenyamanan wisatawan yang akan berkunjung disini tersediakan mushola, aula, kantin, kamar mandi, hingga ada disediakan tempat persewaan peralatan camping.
Disini juga tersedia banyak, wahana-wahana permainan seperti flying fox, rumah pintar, dan lainnya juga sudah ada di Buper Bedengan.
Baca Juga : Hawai Waterpark Malang
KESEJUKAN BEDENGAN SEJAUH MATA MEMANDANG
Destinasi wisata ini sangat cocok dijadikan area perkemahan, karna bedengan ini memiliki nuansa alam sangat asri. Banyak ditanami pohonan yang rindang yang menjulang tinggi. Air sungainya mengalir mengalir dengan tenang sehingga membuat hati yang menikmatinya ikut tenang kawasan ini airnya terkenal segar dan jernih oleh warga sekitar. Informasi dari masyarakat setempat, airnya sungai berasal dari sebuah air terjun bernama Brues. Tempatnya yang luas memberikan kesempatan buat wisatawan yang berkunjung mendirikan tenda dan bebas melakukan kegiatan yang diinginkan.
Jenis pohon yang ditanam disini antara lain ada pohon jeruk. Wisatawan juga diperbolehkan memetik jeruk langsung dari pohonnya dan berkesempatan merasakan memetik buah jeruk langsung dari pohonnya. Terdapat 12 jenis jeruk yang berbeda-beda yang bisa kalian pilih sesuai selera. Hasil petikan buah jerunya juga bisa dimakan langsung ditempat ataupun kalau mau dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari bedengan.
Salah satu dari pekerja dibedengan ini memberikan pendapat, mengatakan bahwa tempat wisata yang berlokasi di jl. raya selokerto, dusun selokerto, godehan, selorejo, Kec. Dau, kabupaten malang, Jawa Timur. hampir tak pernah sepi pengunjung, puncak ramai ditempat ini saat weekend/hari libur nasional.
Waktu weekend maupun libur bisa sampai 500an orang yang ramai berdatangan. Mulai dari kalangan tua, muda, sampai anak-anak, keluarga, pasangan memilih bedengan sebagai tempat yang cocok untuk piknik, camping, sampai komunitas sepeda.
Why? Karna sepanjang perjalanan menuju lokasi, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang masih asri dan di sambut banyaknya deretan pohon jeruk dan pegunungan. Juga bisa melihat landscape Malang dari dataran tinggi.
Selain berada di dataran tinggi, tempat ini dikelilingi dengan pohon pinus dan sungai yang airnya masih sangat jernih ditambah dengan hawa sejuk khas pegunungannya.
Bumi perkemahan bedengan menyediakan berbagai macam keseruan tentunya. Pecinta alam pasti akan sangat menyukai tempat ini. Lokasinya juga terdapat sungai dengan air jernih.
Baca Juga : Pantai Kondang Merak Malang
BEDENGAN DENGAN FASILITAS LENGKAP NAN MURAH
meski Bedengan dikenal dengan destinasi wisata yang masih alami, fasilitasnya sudah lengkap yang pastinya membuat pengunjung nyaman seperti area parkir, gazebo, warung makan, spot foto, camping ground, mushola dan kamar mandi, pengunjung juga bebas membawa alat yang diperlukan dari luar. Meski sederhana, namun cukup membantu pengunjung yang dating berkunjung.
Baca Juga : Wisata Ranu Pani
Tiket masuk(HTM) sekitar Rp5.000. ada biaya parkir sekitar Rp2.500. Mengingat keindahannya, biaya sebesar itu termasuk sangat murah meriah.
Buka 24 jam, pengunjung juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan saat berkunjung. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, membawa hand sanitizer, hingga menghindari kerumunan.
Petugas juga menyiapkan persewaan tenda dan matras bagi yang ingin berkemah namun terkendala peralatan. Cukup Rp 70 ribu saja sudah bisa meminjam satu tenda dengan kapasitas 4 orang dan matras.
