11 Wisata Religi Surabaya : Lokasi, Jam Operasional & Kondisi Terkini

Di balik gemerlap kota metropolitan, Surabaya kaya akan nilai-nilai keagamaan. Buktinya saja, ada banyak tempat wisata religi Surabaya yang eksis dan ramai pengunjung setiap harinya. Sebut saja Makam Sunan Ampel, selain menjadi tujuan dari rangkaian ziarah wali-wali di pulau Jawa, di sini pun banyak makam tokoh agama lain.

Selain kompleks makam Sunan Ampel, ada banyak, makam wali di Surabaya lain yang sarat nilai sejarah, agama, dan juga spiritual. Jadi, mari baca hingga tuntas untuk cek dimana saja lokasinya, jam operasional, hingga cuplikan video pendek untuk gambaran kondisi di sana.

1. Kampung Santri Ndresmo

Fun fact dari kampung Ndresmo ini ialah telah lama menjadi pusat pesantren di Surabaya sejak era kolonial Belanda. Apalagi saat ini semakin berkembang dengan adanya lebih dari 30 pesantren dengan ribuan santri dari seluruh penjuru Indonesia, jadi semakin kuat nuansa religinya.

Selain itu, fakta unik lainnya ialah di sini juga masih mempertahankan tradisi unik Manten Pegon. Manten Pegon yaitu prosesi mengarak anak khitan naik kuda keliling kampung. Tempat ini nggak hanya untuk belajar saja, tapi menjelma jadi wisata heritage dan wisata religi yang multikultural.

2. Makam Sunan Bungkul

Mbah Bungkul, juga dikenal dengan nama Ki Ageng Supo atau Mpu Supo, adalah seorang bangsawan Majapahit yang berperan penting dalam penyebaran Islam pada abad ke-15.

Sayangnya, nggak ada catatan sejarah mengenai identitas asli beliau. Hanya saja, diyakini beliau ialah salah satu wali besar di Surabaya dan memiliki hubungan keluarga dengan Sunan Ampel serta Sunan Giri.

Cara tercepat untuk masuk saat ziarah wali di Surabaya ke sini ialah lewat belakang dari Taman Bungkul. Kamu akan melewati deretan warung-warung dan area belakang taman yang penuh pepohonan.

Waktu terbaik untuk mengunjunginya ialah di saat sore hari, sebab cuaca sudah nggak panas dan bisa lebih khidmat ketika di sana.

3. Makam Mbah Buyut Tondo

Seperti masuk ke zona lain, sebab kampung kuno ini tersembunyi di tengah Segi Empat Emas Surabaya. Kalau ke sini, nggak hanya ziarah ke Mbah Tondo, sesepuh yang mbabat alas di daerah tersebut. Tapi juga sekalian ke Balai Budaya Joglo Cak Markeso serta masjid Ketondo yang ada sejak 1915.

Jika ke sini, sebaiknya temui juru kunci yang ada. Sebab, ada banyak makam lain yang berkaitan dengan sejarah Mbah Tondo sendiri. Selain itu, karena ini ada di tengah kampung, maka ziarah ke sana jangan bawa mobil besar. Sebaiknya cari parkiran yang memadai dan masuk ke sana bisa jalan kaki atau pakai transportasi online.

4. Masjid dan Makam Sunan Ampel

Alamat Sunan Ampel Surabaya di Google sekilas beda dengan lokasi masjidnya. Akan tetapi, jarak sesungguhnya nggak jauh. Sehingga bisa sekaligus mengunjungi dalam waktu bersamaan.

Hanya saja, karena pengunjung di wisata Surabaya ini sangatlah banyak, sehingga perlu cekatan dalam mengambil tempat ketika waktu salat tiba. Termasuk ketika ziarah ke dalam makam, sebaiknya bawa alas duduk sendiri dan alas kaki masukkan dalam kresek lalu bawa masuk.

Selain itu, bawa tumbler karena ada sumber mata air kuno yang terletak di sekitaran area masjid dan makam. Di sini bisa mengisi tumbler untuk minum atau dibawa pulang menjadi air doa.

Uniknya, ada pohon mengkudu di kompleks makam, dan banyak pengunjung berebut buah yang jatuh. Jika kamu tertarik, siapkan kresek ekstra untuk membungkusnya.

Baca Juga: Masjid dan Makam Sunan Ampel

5. Masjid Muhammad Cheng Hoo

Setiap detail di masjid ini menjadi penanda tentang akulturasi budaya dan penghargaan terhadap jasa sang Laksamana, menjadikannya nggak sekadar tempat ibadah. Tapi juga monumen sejarah yang menyampaikan pesan toleransi antarbudaya.

Oleh karena itu, jika ke sini pakai pakain yang sopan dan tertutup meski ini terbuka untuk umum. Mengingat, masjid ini aktif menjadi tempat ibadah, sebaiknya datang di luar waktu salat agar bisa mengeksplorasi setiap sudutnya dengan maksimal tanpa mengganggu kenyamanan orang lain yang sedang beribadah.

Baca Juga: Masjid Muhammad Cheng Hoo

6. Masjid Nasional Al Akbar Surabaya

Selain waktu beribadah, waktu paling tepat ke wisata religi Jawa Timur ini ialah saat sore. Sebab, pengunjung bisa naik ke atas menara setinggi 99 meter dan melihat matahari terbenam dari ketinggian.

Selain itu, bisa nyambung dengan wisata kulineran saat malam. Lantaran di pelataran masjid jadi wisata malam Surabaya dan banyak pedagang kaki lima yang menyediakan beragam jajanan khas Surabaya.

7. Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya

Masjid tua ini ditemukan sejak 1967 dan dibangun jauh sebelum masa itu. Ada sumber yang menyatakan bahwa ini ialah salah satu masjid yang dibangun oleh Sunan Ampel.

Ketika ke wisata Surabaya ini, luangkan waktu agak lama. Sebab, selain arsitekturnya yang unik, juga suasana di dalam masjid yang dingin, seolah nggak di Surabaya yang terkenal akan cuacanya yang panas.

8. Makam Kiai Sedo Masjid

Menjadi salah satu tokoh berpengaruh pada masanya, makam beliau ini masih sering peziarah kunjungi. Selain masyhur sebagai seorang kyai, beliau juga salah satu pangeran dari kerajaan Majapahit.

Nggak banyak literature soal beliau, sehingga jika ke sini hubungi juru kunci untuk mendengarkan sejarah dan hal-hal penting yang masyarakat umum nggak ketahui.

9. Klenteng Hok An Kiong

Menjadi salah satu kelenteng paling tua di Surabaya, tempat wisata di Surabaya ini sangatlah sakral. Jika ke sini pastikan menghubungi pengelola dan pakai baju yang sopan. Meski di sini terbuka untuk umum, namun untuk masuk ke area tertentu haruslah izin dahulu.

Oleh karena itu, mintalah petunjuk dan pengantaran dari pihak pengelola agar tahu sejarah sekaligus pantangan yang ada di sini.

10. Klenteng Boen Bio

Dengan arsitektur yang unik, yaitu percampuran ciri khas dari Belanda, Jawa dan juga China, klenteng ini nggak hanya jadi tempat beribadah. Tetapi menjadi wisata budaya yang kaya akan sejarah umat Khonghucu pada masanya.

Oleh karena itu, meski wisata gratis Surabaya ini terbuka untuk umum sebaiknya minta guide saat berkeliling. Mengingat, ada banyak peninggalan sejarah yang terawat dengan baik hingga sekarang, jadi bisa menelisik secara detail dari sumber yang terpercaya.

11. Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria

Arsitekturnya indah, dengan sentuhan gaya khas Belanda dan juga akulturasi budaya setempat. Selain itu, gereja yang sudah ada sejak tahun 1800-an ini ialah tempat ziarah Katolik di Surabaya dan menjadi salah satu gereja paling tua di Surabaya.

Oleh karena itu, jika ke sini sebaiknya minta ditemani oleh pengelola agar bisa menelisik sudut-sudutnya yang kaya akan sejarah secara detail.

Gereja dengan fasad yang unik ini sering menjadi tempat foto, sehingga selain umat Katolik pun boleh datang ke sini. Tetapi, untuk tetap sopan dan pakai baju yang tertutup ketika ke sana.

Eksplorasi Setiap Sudut Kota Pahlawan

Surabaya sekaya itu ya, akan budaya dan juga sejarah. Nggak heran jika Kota Pahlawan ini memang tiada habisnya untuk dieksplorasi setiap sudutnya. Apalagi selain tempat-tempat di atas, masih banyak lokasi wisata religi lain yang masyarakat kunjungi secara berkala. Mengingat, banyak tokoh agama dan juga tempat sakral bagi beberapa agama ada di sini.

• Jika ingin berziarah, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta lewat ziarah kubur, maka ke Makam Sunan Ampel, Sunan Bungkul dan Mbah Buyut Tondo menjadi pilihan yang bagus. Terutama Sunan Ampel, yang perannya luar biasa bagi penyebaran Islam di Indonesia.
• Kalau ingin melihat aneka tempat ibadah yang nggak hanya punya arsitektur memikat, pilihan ke masjid, kelenteng atau gereja menjadi pilihan bagus. Sebab, di semua tempat di atas, punya keunikan yang sarat akan sejarah dan juga perwujudan dari percampuran budaya yang baik.
• Dari semua tempat dalam daftar di atas, kamu bisa sekaligus mengunjungi wisata yang ada di dekatnya. Misalnya di Makam Sunan Bungkul, bisa melipir ke taman Bungkul. Atau, dari Sunan Ampel bisa sekalian ke Kampung Arab. Sayangnya, nggak semua lokasi tersebut bisa kamu akses dengan transportasi umum.

Oleh karena itu, menyewa mobil ke Nahwa Travel menjadi pilihan bijak. Lantaran, bisa lebih fleksibel untuk ke beragam tujuan, dan lebih leluasa untuk menentukan rute perjalanan. Apalagi jika memakai mobil tipe SUV, bisa sekalian bawa banyak barang, seperti aneka oleh-oleh atau sekalian koper.

Selain itu, faktor jalanan Surabaya yang padat dan lumayan rumit, tentu akan menyulitkan jika nggak hafal arah maupun titik-titik rawan kemacetannya. Dengan demikian, menyewa mobil menjadi pilihan terbaik demi efisiensi dan juga fleksibilitas yang optimal ketika mengunjungi wisata religi Surabaya maupun wisata lainnya.