9 Destinasi Kampung Adat di Lereng Gunung yang Penuh Pesona Budaya

Buat kamu yang ingin mencari pengalaman liburan yang berbeda, lebih tenang, dan sarat nilai budaya, maka wisata kampung adat di lereng gunung bisa jadi pilihan yang tepat.

Kampung adat menawarkan suasana autentik yang jarang ditemukan di perkotaan, udara sejuk, pemandangan hijau, serta tradisi lokal yang masih terjaga turun-temurun.

Buat para milenial yang ingin healing sambil menambah wawasan budaya, destinasi seperti ini benar-benar wajib masuk bucket list. Berikut ini rekomendasi kampung adat di lereng gunung yang menarik untuk kamu kunjungi.

9 Destinasi Kampung Adat di Lereng Gunung yang Penuh Pesona Budaya

8 Destinasi Kampung Adat di Lereng Gunung yang Penuh Pesona Budaya
8 Destinasi Kampung Adat di Lereng Gunung yang Penuh Pesona Budaya

Kampung Adat Wae Rebo di Manggarai

Terletak di lereng Gunung Inerie, Wae Rebo dikenal sebagai “kampung di atas awan” karena lokasinya yang berada di ketinggian dengan kabut tipis menyelimuti pagi hari. Rumah adat berbentuk kerucut bernama Mbaru Niang menjadi ikon utama kampung ini.

Selain belajar budaya Manggarai, kamu bisa menikmati trekking yang menantang namun berpemandangan indah. Inilah salah satu contoh terbaik dari wisata kampung adat di lereng gunung yang menonjolkan harmoni antara tradisi dan alam.

Baca juga: 7 Taman Nasional Dekat Malang untuk Liburan Alam yang Bikin Fresh

Kampung Adat Bena di Nusa Tenggara Timur

Masih berada di kawasan Gunung Inerie, Kampung Adat Bena merupakan salah satu kampung tradisional tertua di Indonesia. Tata letaknya yang bertingkat mengikuti kontur lereng gunung membuat kampung ini terlihat sangat eksotis.

Rumah-rumah adatnya menghadap ke pusat kampung yang menjadi tempat ritual. Dengan latar pegunungan megah, Bena sangat cocok jadi spot foto estetik buat kamu yang suka konten budaya dan pemandangan alam.

Desa Adat Penglipuran di Bangli, Bali

Penglipuran terletak di lereng perbukitan Bangli dan dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Jalanan batu, rumah yang rapi berderet, hingga tata ruang desa yang masih mengikuti aturan adat Bali menjadikan tempat ini populer bagi wisatawan milenial.

Selain menikmati suasana tenang, kamu juga bisa belajar soal filosofi Tri Hita Karana yang menjadi dasar kehidupan masyarakat setempat. Wisata budaya yang berpadu dengan alam membuat Penglipuran cocok untuk eksplorasi santai.

Kampung Adat Ciptagelar di Sukabumi

Ciptagelar berada di lereng Pegunungan Halimun dan terkenal karena masyarakatnya masih memegang adat Sunda Wiwitan. Mereka menjalankan tradisi bercocok tanam dengan kalender adat, serta memiliki rumah panggung khas Sunda yang sangat fotogenik.

Mengunjungi Ciptagelar membuka kesempatan bagi kamu untuk merasakan kehidupan tradisional yang tetap bertahan di tengah modernisasi. Suasana pegunungannya yang adem bikin pengalaman semakin komplet.

Kampung Adat Baduy di Banten

Meski bukan di area gunung yang menjulang tinggi, kawasan Baduy berada di perbukitan yang termasuk dalam kategori wisata kampung adat di lereng gunung.

Masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar hidup tanpa teknologi modern dan tetap mempertahankan tradisi yang sangat kuat.

Jalan kaki menyusuri hutan kecil, jembatan bambu, hingga rumah-rumah adat yang sederhana akan membuat kamu merasakan ketenangan yang berbeda dari tempat wisata lainnya.

Kampung Adat Sade di Lombok Tengah

Sade berada di kawasan perbukitan Rembitan dan menjadi pemukiman suku Sasak yang paling terkenal di Lombok. Rumah-rumah tradisionalnya terbuat dari anyaman bambu, kayu, dan atap alang-alang.

Yang unik, lantai rumah di Sade dibersihkan menggunakan campuran tanah liat dan kotoran kerbau, tradisi yang dipercaya menjaga suhu ruangan tetap sejuk.

Kampung ini cocok buat kamu yang ingin mengenal kehidupan suku Sasak sambil menikmati lanskap bukit-bukit kecil yang indah.

Baca juga: 9 Cara Pilih Penginapan Budget Friendly yang Anti Boncos

Kampung Adat Kasepuhan Ciptaresmi di Jawa Barat

Terletak di lereng Gunung Kendeng, Kasepuhan Ciptaresmi masih mempertahankan pola hidup agraris dan tradisi leluhur. Kamu bisa melihat rumah-rumah panggung khas Sunda, lumbung padi, hingga proses ritual adat yang rutin diadakan setiap tahun.

Suasana kampung yang damai, hutan yang masih alami, dan aktivitas budaya masyarakatnya membuat pengalaman berkunjung ke sini terasa sangat memikat.

Wonokitri di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Kalau kamu mau cari kampung adat dengan view sunrise super epik, Wonokitri salah satu yang paling juara. Banyak spot tinggi dengan panorama gunung berlapis-lapis. Rumah penduduknya tersebar mengikuti kontur bukit, dan suasananya adem banget.

Di desa ini kamu masih bisa lihat tradisi adat dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, terutama menjelang upacara Kasada dan Unan-Unan.

Desa Ngadas di Malang

Ngadas ini vibes-nya chill parah. Letaknya tinggi banget, sampai-sampai setiap pagi kamu bisa lihat kabut tebal turun perlahan dari bukit.

Rumah-rumah tradisionalnya tertata rapi, ladang sayuran ada di mana-mana, dan warganya ramah banget.

Yang bikin unik, masyarakat Ngadas masih menjalankan tradisi adat seperti Kasada dan Wolo Goro. Kalau kamu suka foto, di sini ada banyak spot menarik untuk konten-konten estetik.

Dan kalau kamu ingin berwisata ke berbagai kampung adat atau destinasi Jawa Timur tanpa repot mengurus transportasi, kamu bisa mengandalkan Nahwa Travel. Melalui layanan travel Malang Surabaya dan travel Malang Juanda, Nahwa Travel menyediakan armada bersih, sopir profesional, serta jadwal fleksibel untuk menunjang perjalananmu.

Kunjungi nahwatravel.co.id untuk merencanakan trip dengan lebih praktis, aman, dan nyaman. Pesan sekarang dan rasakan pengalaman perjalanan yang lebih mudah bersama Nahwa Travel!