Malang dikenal dengan udaranya yang dingin, terutama di malam hari saat musim penerimaan mahasiswa baru tiba. Suhunya mulai dari 24-27 derajat celcius, jika pagi hari berkisar 16-19 derajat celcius. Hal ini yang membuat Malang menjadi destinasi favorit untuk menjelajahi berbagai kuliner hangat yang bisa membuat hangat di tubuh. Salah satunya ada kuliner yang legend di Malang yaitu wedang ronde yang hangat.
Wedang ronde asal sebenarnya dari Tiongkok, wedang ini populer sebagai minuman khas Jawa Tengah, terutama di Solo dan Salatiga. Wedang ronde ini merupakan salah satu makanan Indonesia hasil dari akulturasi budaya, yaitu gabungan unsur Tiongkok tetapi dengan bahan dan cara penyuguhan khas Jawa.
Pada artikel ini, kita akan mengulas tuntas wedang ronde di Malang, mulai dari sejarah, keunikan, tempat-tempat legendaris, hingga tips agar pengalaman kulinermu lebih berkesan.

Sejarah Wedang Ronde
Daftar Isi
Wedang ronde ini aslinya berasal dari luar Indonesia, tepatnya Tiongkok, dan di sana lebih dikenal dengan nama tangyuan. Makanan ini berupa bola-bola dari tepung ketan dan yang bisa berisi isian atau polosan tanpa isi. Tangyuan ataupun ronde memiliki tekstur yang lengket yang bermakna mempererat tali kekeluargaan.
Sejarah masuk ke Indonesia
Wedang ronde atau yang juga dikenal dengan nama tangyuan, masuk ke Indonesia melalui proses akulturasi antara budaya Tiongkok dan budaya Indonesia. Masuknya wedang ronde ke Indonesia dimulai dari pedagang Tiongkok yang datang ke Nusantara pada zaman dahulu.
Selain membawa dagangan, para pedagang ini juga membawa kuliner khas mereka, salah satunya wedang ronde ini. Setelah masyarakat Indonesia banyak mengetahui tentang wedang ronde ini karena bahan-bahannya tidak sulit ditemukan, dan cara membuatnya yang tidak terlalu sulit inilah yang menjadikan wedang ronde banyak diminati masyarakat.
Seiring waktu, tangyuan beradaptasi dengan bahan-bahan lokal. Kuah jahe menjadi ciri khas wedang ronde di Indonesia yang merupakan inovasi masyarakat Jawa.
Wedang ronde yang kita kenal sekarang sudah banyak berbeda dari tangyuan. Rempah-rempah lokal seperti jahe dan gula Jawa telah dipadukan ke dalam resep dasarnya. Selain itu, bahan-bahan dasarnya berupa kacang tanah, kolang-kaling, dan roti tawar sekarang sering ditambahkan sebagai isian pelengkap, yang menjadikan wedang ronde mempunyai rasa yang jauh lebih kaya rasa dan tekstur yang beraneka ragam dibandingkan versi Tiongkoknya.
Sebutam “Wedang Ronde” di indonesia adalah contoh asimilasi budaya antara Tiongkok dan Indonesia. Wedang ronde menunjukkan bagaimana kulinet Tiongkok beradaptasi dengan rempah, cita rasa, dan kebiasaan masyarakat setempat. Yang menghasilkan minuman tradisional khas Indoensia yang tetap populer sampai saat ini.
Baca juga: Wedang Ronde Dan Angsle Di Kota Malang
Tips jika kamu ingin Coba Membuat Wedang Ronde
– Bahan Ronde
- Tepung ketan
- Garam
- Air hangat
- Pewarna makanan hijau dan merah cabai
- Kacang tanah kupas sangrai
- Gula pasir
– Bahan Sirup Jahe
- Air
- Gula pasir
- Jahe bakar lalu geprek
- Garam
- Daun pandan
- Serai lalu geprek
– Pelengkap
- Kolang kaling, rebus dan iris
- Roti tawar potong dadu
- Sagu mutiara merah, rebus
– Cara Membuat
- Saat kacang tanah sangrai masih hangat, haluskan bersamaan dengan gula pasir dan garam.
- Campur ketan dan garam, aduk rata, lalu uleni sampai kalis (tidak lengket).
- Setelah kalis, bagi adonan dan berikan masing-masing warna hijau dan merah.
- Ambil sedikit adonan ronde, lalu pipihkan dan letakkan kacang tanah yang sudah dibulatkan di atasnya. Lalu tutup
- Didihkan air dalam panci, masukkan ronde, setelah mengapung angkat dan biarkan airnya turun.
- Sirup jahe: untuk membuat sirup jahe campurkan air, gula pasir, jahe, daun pandan, dan serai ke dalam panci.
- Jika sudah semua, suguhkan ronde ke mangkuk. Setelah itu masukkan sagu mutiara, roti tawar, kolang-kaling, dan lengkeng, tuang sirup jahe sesuai selera.
- Wedang ronde siap disantap selagi hangat.
Keunikan Wedang Ronde Malang

Wedang ronde memanglah banyak dan bisa ditemukan di berbagai kota di Jawa. Seperti Jogja, Semarang, Solo. Tapi di Malang, wedang ronde ada keunikan tersendiri yang membuatnya khas dan berbeda dari daerah lain. Berikut ciri khas yang membuat wedang ronde di Malang istimewa:
1. Kuah Jahe lebih Kuat dan Pedas
Di Malang, udaranya cenderung lebih dingin apalagi di malam hari. Karena itu wedang ronde di sini dibuat dengan jahe tua sehingga menghasilka rasa yang lebih pedas dan aromatik, juga dimasak lebih lama.
Rasanya benar-benar menghangatkan tenggorokan dan tubuh. Ini menjadi daya tarik utama dibandingkan dengan wedang ronde daerah lain yang cenderung lebih ringan.
2. Isinya Lebih Lengkap dan Banyak Variasi
Selain bola-bola kecil berisi kacang, wedang ronde Malang sering ditambah berbagai pelengkap, seperti:
- Kolang-kaling
- Roti tawar potong dadu
- Kacang tanah sangrai
- Mutiara
Di beberapa tempat juga menambahan ronde isi gula merah cair yang meleleh saat digigit. Yang pasti penuh suprise di setiap gigitan!
3. Disajikan Bareng Angsle
Di Malang, wedang ronde sering dissajikan bersama angsle. Angsle mirip ronde tapi, angsle memakai kuah santan hangat, dan isinya lebih bermacam-macm seperti ketan putih, tape, dan kacang hijau.
Nah, hanya di Malang kamu bisa menikmati ronde yang disajikan bersama angsle. Kombinasi ini hanya dapat kamu nikmati di Malang dengan udaranya yang dingin.
4. Menikmati Ronde di Malam Hari
Menikmati ronde di Malang memiliki suasana yang unik karena biasanya dijual saat malam hari. Banyak penjual ronde mangkal di pinggir jalan, khususnya di kawasan kayutangan heritage, pasar besar, dan sekitar alun-alun.
Kalo kamu berkunjung ke Malang, kamu bisa menikmati wedang ronde hangat sambil duduk santai melihat suasana Malang di malam hari yang syahdu.
Baca juga: 10 Rekomendasi Wisata Kuliner Malang yang Viral dan Legendaris
Rekomendasi Wedang Ronde di Malang
1. Ronde Titoni Malang
Ronde Titoni adalah salah satu tempat paling legend untuk menikmati wedang ronde di Malang. Tempat ini sudah berdiri sejak 1948, tepatnya sudah 72 tahun lalu.
Ronde Titoni berlokasi di Jl. Zainul Arifin No.17, Klojen, Kota Malang.
2. Ronde sulfat Asli
Warung ronde ini berlokasi di araya, tidar, dan pujasera kayutangan.
Perbedaan Wedang Ronde Malang dengan Daerah Lain

Setiap daerah pastinya mempunyai versi wedang ronde berbeda-beda. Seperti di Yogyakarta, ronde biasanya lebih manis dan ringan, kuahnya tidak terlalu pedas. Di Solo, rasa kuahnya lebih ringan dengan dominan jahe dan gula jawa dan rempahnya kadang hanya berupa jahe dan pandan.
Di Malang, bola rondenya lebih besar-besar kadang tanpa isian, kuah jahe lebih pekat dan pedas, serta warnanya lebih gelap dibading kuah jahe di Solo. Wedang ronde di Solo menonjolkan rasa manis dan hangat dan dijual bersama wedang-wedang lain seperti wedang uwuh dan wedang jahe. Sedangkan wedang ronde di Malang lebih modern dan variatif, kuah lebih pedas jahenya, dan topping yang beragam.
Manfaat Kesehatan Wedang Ronde
Selain menghangatkan wedang ronde juga banyak manfattnya untuk kesehatan, yaitu:
1. Meredakan Masuk Angin dan Flu Ringan
Rempah-rempah seperti kayu manis, jahe, sereh, cengkeh memiliki antiinflamasi. Sehingga bisa membantu meredakan tenggorokan gatal, hidung tersumbat, ataupun perut kembung.
2. Menigkatkan Daya Tahan Tubuh
Antioksidan dari jahe dapat mencegah tubuh untuk meningkatkan imun dan menangkal radikal bebs.
3. Meningkatkan konsentrasi
Dengan aroma jahe, sereh, dan berbagai macam rempah dapat menstimulasi sistem saraf dan meningkatkan konsentrasi.
Wedang ronde bukan obat, tetapi salah satu minuman tradisional yang bisa membantu menjaga imun. Jika kalian sedang mengurangi gula, kalian bisa mengurangi pemakaian gula dalam membuat wedang ronde.
Kandungan Nutrisi dan Khasiatnya
- Jahe: jahe mengandung antiokasidan yang dapat membantu meredakan mual, menghangatkan tubuh, dan bersifat anti-inflamasi.
- Kacang tanah: menjadi protein nabati
- Tepug ketan: mengenyangkan dan memberikan energi tambahan selain nasi
- Daun pandan dan gula merah: menambahn wangi sert rasa, juga mengandung antioksidan
Waktu yang Tepat Untuk mengkonsumsi Wedang Ronde
- Saat malam hari
- Saat cuaca dingin
- Suasana santai dan quality time
Wedang ronde tidak hanya minuman tradisional, tetapi di dalamnya juga terdapat sejarah yaitu akulturasi budaya Tiongkok dan budaya Indonesia. Di Malang, minuman ini masih menjadi favorit untuk dinikmati saat cuaca dingin.
Dengan rasa yang kaya akan rempah dan sedikit mengenyagkan, kamu dapat mencoba kuliner ini saat berkunjung ke Malang. Rasakan hangatnya rempah dan sensasi nostalgia dari wedang ronde.
So, kalo kamu mau liburan ke Malang kamu bisa masukin wedang ronde di list wisata kuliner kamu. Dan, jika kamu mau menjelajah wisata kuliner dan sekitarnya kamu bisa ikut travel kami hanya di Nahwa Travel dengan layanan travel Juanda Malang. Info lengkapnya kamu bisa lihat di Instagram Nahwa.