Travel Turen Juanda – Malang sejak dulu memang sudah dikenal sebagai kota yang dingin dan memiliki banyak tempat wisata favorit. Hampir semua jenis wisata dapat ditemukan di kota satu ini. Mulai dari wisata alam, wisata pantai, wisata museum, wisata adrenalin hingga wisata religi. Salah satu kecamatan kota Malang, memiliki satu destinasi wisata religi yang tak pernah sepi dari pengunjung yakni Masjid Tiban Turen. Karena mitos yang beredar membawa rizki bagi para pengunjung.
Biasanya pengunjung luar kota akan memilih travel Turen Juanda untuk melihat kemegahan Masjid Turen. Gaya arsitektur yang beda dengan masjid lain yang menjadikan daya tarik tersendiri. Dengan arsitektur perpaduan tiga negara yang jadi satu berdirinya Masjid Tiban Turen Malang.
Fakta Menarik Masjid Tiban Turen yang Perlu Diketahui
Masjid yang berlokasi di Turen, malang ini memiliki banyak misteri yang membuat orang penasaran dan terkagum-kagum. Seperti salah satu informasi yang konon cerita jika masjid ini dibangun dalam waktu semalam. Untuk lebih jelasnya, Travel Turen Juanda siap mengantarkan Anda berkeliling menelusuri fakta menarik dari Masjid Tiban Turen.
-
1. Mitos
Mendengar nama Masjid Tiban Turen Malang ini langsung terlintas dengan kabar mitosnya. Salah satu mitos yang mengguncangkan Kota Malang khususnya di Kecamatan Turen ini adalah berdirinya masjid megah yang di bangun oleh jin dalam waktu semalam. Namun mitos tersebut terpatahkan, hanya isu belaka. Pada kenyataannya, masjid Tiban Turen dibangun oleh para santri dan jamaah Pondok Pesantren Salafiah Biharu Bahri`Asali Fadlaailir Rahmah sedikit demi sedikit. Proses pembangunan yang menggunakan alat traditional dan tidak banyak orang ketahui akan proyeknya. Pembangunan yang begitu cepat dengan tiba-tiba berdiri 10 lantai ini lah yang menimbulkan cerita mitos.
-
2. Sejarah
Masjid Tiban Turen ini sebenarnya adalah tempat menimba ilmu, yakni Pondok Pesantren Salafiah Biharu Bahri`Asali Fadlaailir Rahmah (Bi Ba’a Fadlrah). Pondok tersebut sudah berdiri sejak tahun 1963 yang dirintis oleh Romo Kiai Ahmad Bahru Mafdlaludin Soleh. Awal pembangunan pondok yang bermula 4 hektar pada tahun 1987 kini berkembang menjadi 8 hektar. Pembangunan yang berjalan terus setiap tahunnya membuahkan hasil yang mengagumkan yang dikenal dengan Masjid Tiban Turen Malang. Fakta menariknya, pembangunan masjid tersebuat tanpa adanya perencanaan. Melainkan mengikuti petunjuk dari Sang Kholiq, melalui sholat istiqaroh yang dilakukan oleh Romo Kiai Ahmad.
-
3. Arsitektur
Bangunan yang memiliki 10 lantai ini merupakan hasil perpaduan arsitektur beberapa Negara. Yakni dari Arab, India, dan China. Meskipun digabung dari beberapa dekorasi luar, desain interior maupun ekterior yang indah mampu mencuri perhatian. Mulai dari bentuk kubah yang bergaya arsitektur India dengan perpaduan kaligrafi arab oleh para santri. Selain tampilan kubah yang beda, warna biru putih yang mendominasi masjid ini menjadi sorotan pertama pandangan mata. Memasuki bagian dalam masjid akan dikagumkan kembali dengan ornamen-ornamen bergaya Arab yang berlapiskan warna emas. Anda dapat menelusuri setiap lantai menggunakan tangga ataupun lift yang tersedia. Dengan gaya arsitektur yang indah dan khas ini, membuat para pengunjung berduyun-dutun berdatangan menggunakan Travel Turen Juanda.
-
4. Akomodasi Sampai Tujuan
Masjid Tiban Turen berlokasi di Jl. KH. Wahid Hasyim, gang Anggur No. 10, Desa Sananrejo, Turen, Malang. Untuk mencapai tujuan Anda membutuhkan akomodasi untuk menempuh 26 km dari Kota Malang. Apabila menggunakan kendaraan pribadi roda empat akan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Namun Anda juga bisa menggunakan angkutan umum, dengan rute awal menaiki angkutan kota dengan jurusan AG atau LG yang mengantarkan sampai ke Terminal Gadang (Hamid Rusdi). Sesampai di terminal dilanjutkan perjalanan menggunakan bus dengan rute Malang-Turen-Dampit. Dengan biaya Rp 7.000 per orang Anda bisa turun langsung dekat masjid Tiban. Karena Masjid Tiban berada di dalam perkampungan, Anda masih diharuskan perjalanan lagi dengan ojek. Rata-rata ojek mengambil tarif Rp 15.000 untuk sekali antar. Apabila Anda takut tidak sampai di tujuan dan tidak ingin berbelit-belit, Anda bisa menggunakan jasa travel turen juanda yang langsung menurunkan di lokasi.
Baca juga : Travel Surabaya Malang Murah
-
5. Fasilitas
Bangunan dengan 10 lantai tentunya akan lengkap dengan segala fasilitas. Mulai lantai 1 ada tempat beristirahat dan tempat beribadah. Di lantai 2 merupakan tempat loket masuk, ruang istirahat dan ada dapur sekaligus tempat makan. Sedangkan di lantai 3 Anda bisa menikmati kebun binatang mini, beberapa kolam dan akuarium yang berisi ikan-ikan hias. Khusus di lantai 4 adalah tempat keluarga pengasuh pondok. Terdapat mushola lagi di lantai 5 ini, untuk para santri agar tidak kejauhan. Karena di lantai 6 merupakan tempat beristirahat para santri. Sedangkan di lantai 7 dan 8 terdapat beberapa kios yang dikelola santriwati. Anda bisa berbelanja sebagai oleh-oleh kenangan dari Masjid Tiban Turen. Untuk lantai 9 di dekorasi seperti berada di lereng gunung dan gua serta puncaknya berada di lantai 10. Sesampai di roof top Anda bisa menikmati pemandangan sekitar Masjid ini. Halaman parkir juga cukup luas untuk kendaraan roda empat. Banyak kendaraan travel yang terparkir, salah satunya kendaraan dari travel Turen Juanda.
-
6. Sumber Dana
Pembangunan masjid yang besar dan megah ini tidaklah dengan dana yang sedikit. Pendanaan masjid di dapat dari berrbagai sumber, mulai dari dana pribadi Kiai, infak jamaah pondok, dan beberapa donatur bahkan tanpa campur tangan pihak luar. Romo Kiai memiliki satu pedoman bahwa dalam pembangunan masjid dilarang adanya minta-minta, tamak (rakus) dan hutang piutang.
Kemegahan dan keunikan arsitekturnya akan sangat disayangkan jika Anda melewatkannya saat berada di Malang tanpa berkunjung ke Masjid Tiban Turen Malang. Untuk sampai disana cukup mudah. Banyak transportasi yang dapat mengantarkan Anda. Seperti travel Turen Juanda yang dapat Anda pesan melalui website https://nahwatravel.co.id, pesan sekarang juga dan tetapkan jadwal kunjungan wisata Anda bersama kami.
