Siapa sangka, di sudut kota Surabaya terdapat sebuah museum yang nggak hanya menyimpan jejak sejarah, tetapi juga memancarkan keanggunan arsitektur yang mengingatkan kita pada kemegahan Museum Louvre di Paris? Ya, itulah Museum 10 November Surabaya, atau yang bernama resmi “Museum Sepuluh Nopember”.
Kalau kamu tertarik merasakan magisnya kisah pergolakan arek-arek Suroboyo, sekarang waktunya merencanakan kunjunganmu. Supaya perjalananmu semakin lancar, yuk eksplor lebih dalam profil Museum 10 November Surabaya, mulai dari alamat hingga harga tiket.
| Harga Tiket | Umum: Rp8.000
Pelajar: Gratis |
| Jam Operasional | Senin sampai Minggu, 08.00 hingga 15.30 WIB |
| Alamat | Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Bubutan, Surabaya, Jawa Timur |
Daya Tarik Museum Sepuluh November
Daftar Isi
Terletak di pusat kota Surabaya, Museum 10 November adalah salah satu kunci dalam mempertahankan ingatan akan perjuangan heroik pada tanggal 10 November 1945.
Namun, yang patut jadi sorotan dari tempat wisata edukasi di Surabaya ini bukan hanya detail artistiknya yang megah, tetapi juga pada pengalaman interaktif yang ditawarkan kepada pengunjung.
Di sini, kamu akan berkesempatan untuk melihat koleksi artefak berharga dan bahkan mendengarkan cerita peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat itu.
Ketika langkahmu melintasi lorong-lorong sarat cerita di Museum Sepuluh Nopember, sulit rasanya untuk nggak hanyut dalam kekayaan naratif yang menyelimuti setiap sudut.
Bangunan dua lantai ini menyimpan sejumlah daya tarik khusus yang membuat museum ini menjadi salah satu tempat wisata Surabaya teristimewa.
Namun, nggak ada yang lebih baik daripada menyaksikan secara langsung. Oleh karena itu, yuk kita lihat preview visual dari Museum Sepuluh Nopember melalui unggahan-unggahan menarik di TikTok.
Berikutnya, saatnya menemukan pesona tersendiri dari museum ini yang akan memikat hati kamu.
1. Arsitektur Unik
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, Museum Sepuluh Nopember memukau dengan arsitektur yang hampir menyerupai Museum Louvre di Paris. Dengan bentuk piramida dan langit-langit kaca yang menghiasi, museum ini memancarkan aura kemegahan.
Sementara itu, museum ini dibangun tepat di sebelah Monumen Tugu Pahlawan yang diresmikan pada 10 November 1952. Adapun menurut sejarah Museum 10 November, gedung bersejarah ini sendiri baru diresmikan pada 19 Februari 2000.
Museum terdiri dari dua lantai, yang masing-masing memiliki kategori inventori tersendiri untuk ditonjolkan.
2. Bersebelahan dengan Monumen Tugu Pahlawan
Pada bagian sebelumnya tercantum bahwa Tugu Pahlawan dan Museum 10 November berdiri saling berdekatan. Faktanya, jarak di antara keduanya nggak melebihi 20 meter. Nggak heran kalau keduanya sering menjadi satu paket destinasi wisata yang tak terpisahkan.
Berbicara mengenai Tugu Pahlawan, monumen megah setinggi 41,15 meter ini digagas oleh Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Tugu ini bukan cuma sekadar struktur fisik, melainkan simbol keabadian semangat bertarung para pejuang kemerdekaan.
3. Kompilasi Objek Bersejarah
Koleksi Museum 10 November sangat beragam.
Di lantai pertama, misalnya, tersaji riwayat heroik perjuangan warga Surabaya dalam Pertempuran 10 November 1945 yang monumental. Pengunjung dapat mengamati patung-patung, lukisan-lukisan, dan foto-foto yang menggambarkan ketangguhan mereka dalam menghadapi pasukan Sekutu dan Belanda.
Diorama perang hidup juga memberikan pengalaman mendalam tentang momen kritis tersebut.
Di sisi lain, isi Museum 10 November di lantai selanjutnya lebih bervariasi.
Aneka senjata perang dari berbagai pihak yang terlibat, seragam tentara yang dikenakan dalam pertempuran, salinan korespondensi tokoh-tokoh penting, dan rekaman pidato ikonik Bung Tomo hadir sebagai saksi bisu peristiwa historis tersebut.
Setiap artefak dan dokumentasi memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya di Surabaya, pada saat itu.
4. Dokumenter Berteknologi Hologram
Menariknya, Museum Sepuluh Nopember memimpin inovasi dengan menjadi museum pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi hologram.
Hologram digunakan secara kreatif untuk meriwayatkan detail pembangunan Tugu Pahlawan juga secuil latar belakang Museum 10 November. Aplikasi ini juga menghadirkan visualisasi tiga dimensi yang menarik beserta narasi komprehensif.
Berikutnya, penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) sedang dalam pengembangan. Wacana ini tentunya menjanjikan pengalaman interaktif yang lebih terperinci bagi para pengunjung.
5. Edukasi Sejarah Kemerdekaan
Bukan rahasia lagi kalau di museum ini kamu bisa belajar banyak hal terkait Pertempuran 10 November 1945, yang merupakan bagian dari peristiwa yang lebih besar, yaitu Pertempuran Surabaya.
Pertempuran ini dimulai pada awal November 1945 dan mencapai puncaknya pada tanggal 10 November. Pasukan Indonesia dan pejuang kemerdekaan menolak ultimatum dari pasukan Inggris untuk menyerahkan senjata mereka.
Konfrontasi pun tak terelakkan, menjadikan Pertempuran 10 November 1945 sebagai salah satu laga paling berdarah selama periode revolusi.
Dengan mempelajari peristiwa ini, maka kamu dapat memahami upaya awal untuk mempertahankan kemerdekaan negara. Selain itu, kamu akan terinspirasi sebagai generasi penerus untuk senantiasa menunaikan nilai-nilai perjuangan, keberanian, dan semangat kemerdekaan.
Anjuran dan Larangan di Museum Sepuluh November
Imbauan dan pantangan di Museum Sepuluh Nopember perlu kamu perhatikan. Tujuannya sudah tentu untuk memastikan kunjunganmu berlangsung dengan aman dan nyaman.
Inilah beberapa anjuran dan larangan yang perlu kamu ikuti dengan seksama ketika berada di Museum Sepuluh Nopember:
Anjuran
- Patuhi aturan dan tata tertib yang berlaku agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman untuk diri sendiri dan sesama pengunjung.
- Jaga keutuhan benda-benda bersejarah yang ada.
- Gunakan gadget hanya di area yang diperbolehkan. Ini termasuk kamera dan HP.
- Ikuti bimbingan dari petugas museum.
- Nikmati kunjunganmu dengan hati terbuka untuk menghargai setiap rincian sejarah yang dituturkan oleh Museum Sepuluh Nopember.
Larangan
- Hindari menyentuh artefak dan koleksi di museum.
- Jangan menggunakan flash karena dapat berdampak negatif pada benda-benda pameran, apalagi yang sensitif terhadap cahaya dan suhu.
- Jangan membuat kebisingan yang dapat mengganggu pengunjung lain.
- Hindari membawa makanan dan minuman ke dalam area museum.
- Jangan membuang sampah sembarangan.
Fasilitas Museum Sepuluh November
Dalam upaya memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung, Museum Sepuluh Nopember menawarkan fasilitas lengkap, seperti:
- Auditorium
- Diorama
- Kanting
- Lapangan
- Parkir
- Perpustakaan
- Playground
- Ruang ibu dan anak
- Tempat beribadah
- Toilet
Cara Menuju ke Museum Sepuluh Nopember
Ada beberapa rute yang bisa kamu tempuh untuk tiba di museum ini:
- Dari Bandara Juanda, naik bus DAMRI ke Terminal Purabaya 1, lalu lanjut naik bus kota P5 ke SMP Katolik Stella Maris. Setelah itu, jalan kaki sekitar 100 meter untuk sampai ke Museum Sepuluh Nopember.
- Bagi yang datang dari Pelabuhan Tanjung Perak, jalan kaki sekitar 1 kilometer menuju Pemadam Kebakaran Perak Barat. Kemudian, naik angkot Z ke Masjid Kemayoran, lalu jalan kaki sekitar 650 meter untuk mencapai Museum Sepuluh Nopember.
- Kalau kamu turun di Stasiun Gubeng, mula-mula jalan kaki sekitar 350 meter menuju Monkasel. Lanjutkan dengan naik angkot M ke Halte Pasar Turi, lalu jalan kaki sekitar 150 meter untuk tiba di Museum Sepuluh Nopember.
- Dengan kendaraan pribadi, ikuti saja Jln. Raya Surabaya – Malang, ikuti petunjuk arah hingga mencapai Jln. Tembaan untuk sampai di Museum Sepuluh Nopember dengan cepat.
Penutup
Museum Sepuluh Nopember mengundangmu untuk menggali kisah heroik kemerdekaan Indonesia, khususnya di Kota Pahlawan. Destinasi wisata ini akan mengedukasi kamu lewat koleksi artefak, patung, lukisan, dan masih banyak lagi.
Namun, supaya perjalananmu jadi lebih nyaman, rencanakan kunjungan dengan cermat, periksa jadwal museum, dan pertimbangkan alternatif transportasi. Mau jalan-jalan bebas repot? Pertimbangkan Nahwa Travel, mitra perjalanan berpengalaman. Hubungi di sini untuk informasi dan pemesanan.
Ayo, buruan buat rencana untuk singgah di Museum 10 November secepatnya!
