Menjelajahi 4 Pusat Kerajinan Tangan Khas Malang yang Sarat Nilai Budaya

Di balik udara sejuk dan pemandangan pegunungan, Malang menyimpan potensi kreatif luar biasa yang tumbuh dari masyarakatnya sendiri. Mulai dari seni topeng, keramik tradisional, hingga anyaman bambu, semuanya dibuat dengan cinta, kearifan lokal, dan cerita panjang tentang warisan budaya Jawa Timur.

Tiga kampung wisata yang wajib kamu kunjungi untuk menikmati karya tangan asli Malang adalah Kampung Budaya Polawijen, Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Kampung Warna-warni Jodipan dan Kampung Rejoso. Keempatnya punya karakter unik yang mencerminkan semangat kreatif arek Malang yang tak lekang oleh waktu.

Menjelajahi 4 Pusat Kerajinan Tangan Khas Malang yang Sarat Nilai Budaya

Menjelajahi 4 Pusat Kerajinan Tangan Khas Malang yang Sarat Nilai Budaya
Menjelajahi 4 Pusat Kerajinan Tangan Khas Malang yang Sarat Nilai Budaya

Kampung Budaya Polawijen

Terletak di Kecamatan Blimbing, Kampung Budaya Polawijen (KBP) dikenal sebagai rumah lahirnya seni topeng Malangan. Kampung ini bukan sekadar destinasi wisata, tapi juga tempat menjaga tradisi warisan leluhur.

Begitu memasuki kawasan ini, kamu akan disambut deretan mural warna-warni dan galeri mini yang menampilkan berbagai topeng Malangan dengan ekspresi khas, mulai dari karakter Panji, Dewi Sekartaji, hingga Ragil Kuning.

Topeng-topeng ini bukan hanya benda pajangan. Setiap ukiran memiliki filosofi dan nilai moral yang mendalam, menggambarkan perjuangan, cinta, serta kebijaksanaan. Pengrajin di kampung ini masih menggunakan teknik tradisional dengan kayu sengon atau pule yang ringan namun kuat.

Kamu juga bisa ikut workshop membuat topeng, mulai dari proses mengukir, mengecat, hingga memberi sentuhan akhir. Seru banget buat kamu yang suka aktivitas kreatif atau ingin mencari pengalaman baru selama liburan di Malang.

Selain kerajinan, di KBP juga sering diadakan pertunjukan tari topeng, pementasan musik tradisional, dan festival budaya tahunan. Semua itu membuat Kampung Budaya Polawijen bukan hanya tempat belajar seni, tapi juga ruang hidup budaya yang otentik.

Baca juga: 7 Barang Wajib Bawa Saat Naik Kendaraan Umum, Biar Perjalananmu Nyaman

Kampung Wisata Keramik Dinoyo

Kalau kamu tertarik dengan kerajinan tangan khas Malang yang bernilai seni tinggi, Kampung Wisata Keramik Dinoyo adalah destinasi yang nggak boleh dilewatkan. Terletak di Jalan MT Haryono, kampung ini merupakan sentra produksi keramik tertua di Malang yang sudah ada sejak tahun 1950-an.

Berbeda dengan keramik pabrikan, keramik Dinoyo dikerjakan secara manual oleh tangan-tangan terampil. Motifnya beragam, mulai dari batik tradisional, flora-fauna, hingga motif modern minimalis. Tak hanya cantik dipajang, produk keramik di sini juga fungsional, seperti mug, vas, piring, pot bunga, hingga pernak-pernik hiasan rumah.

Banyak wisatawan datang ke Dinoyo bukan hanya untuk belanja, tapi juga untuk melihat langsung proses pembuatannya. Kamu bisa ikut kelas singkat membuat keramik, belajar membentuk tanah liat di atas roda putar, dan menghias hasil karya dengan cat warna alami.

Selain itu, harga produk keramik di sini tergolong terjangkau, cocok untuk oleh-oleh atau dekorasi rumah estetik ala kafe kekinian. Nggak heran kalau banyak milenial yang menjadikan Kampung Dinoyo sebagai spot foto sekaligus tempat mencari inspirasi desain.

Kampung Warna-warni Jodipan

Sebagai ikon wisata urban, Kampung Warna-warni Jodipan menunjukkan bahwa seni tidak hanya hidup di pedesaan, tapi juga di tengah hiruk pikuk kota. Dulunya kawasan ini hanyalah permukiman biasa di tepi Sungai Brantas.

Tapi, berkat kreativitas mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan partisipasi warga, Jodipan berubah menjadi kampung pelangi penuh warna yang kini dikenal hingga mancanegara.

Dinding rumah dicat dengan beragam warna cerah, dan lorong-lorongnya dihiasi mural bertema kehidupan masyarakat serta budaya lokal. Setiap sudut kampung ini bisa jadi spot foto estetik yang cocok banget buat kamu yang suka eksplor tempat unik untuk konten media sosial.

Selain keindahan visualnya, banyak warga Jodipan yang kini membuka usaha kecil seperti kerajinan tangan dari bahan daur ulang, kerajinan topeng, gantungan kunci, tas kain, dan lukisan mini khas kampung warna-warni. Jadi, selain berfoto, kamu juga bisa membeli cendera mata buatan warga sebagai dukungan terhadap ekonomi kreatif lokal.

Baca juga: 5 Spot Sunset Romantis di Malang Selatan yang Bikin Momen Tak Terlupakan

Kampung Rejoso

Berbeda dari dua kampung sebelumnya, Kampung Rejoso di Kecamatan Dampit menghadirkan nuansa pedesaan yang alami dan menenangkan. Kampung ini dikenal sebagai pusat kerajinan anyaman bambu dan olahan bahan alam.

Dari tangan-tangan warga, bambu disulap menjadi berbagai bentuk menarik, seperti tudung saji, tas, tempat lampu, hingga perabot rumah tangga bergaya rustic.

Keunikan Kampung Rejoso terletak pada kombinasi antara keindahan alam dan kreativitas masyarakatnya. Banyak wisatawan datang ke sini untuk menikmati suasana hijau sekaligus belajar membuat anyaman sederhana.

Proses pembuatan anyaman bambu yang teliti dan detail memberikan kesan tersendiri, ada kesabaran, ketekunan, dan rasa cinta pada tradisi yang tetap dijaga turun-temurun.

Selain anyaman, kamu juga bisa menemukan berbagai produk kriya dari serat alam dan rotan. Semuanya dibuat dengan konsep ramah lingkungan, sejalan dengan tren sustainability yang semakin digemari anak muda masa kini.

Menjelajahi pusat kerajinan tangan khas Malang memang paling seru kalau dilakukan tanpa repot urusan transportasi. Kalau kamu berencana datang dari Surabaya atau langsung dari Bandara Juanda, kamu bisa mengandalkan Nahwa Travel Malang Juanda.

Nahwa Travel menyediakan layanan travel Surabaya Malang dan travel Juanda Malang dengan armada yang bersih, sopir profesional, serta jadwal fleksibel.

Jadi, siapkan waktu liburanmu dan jelajahi keindahan kreativitas lokal Malang bersama Nahwa Travel, nyaman, tepat waktu, dan pastinya bikin perjalananmu lebih berkesan!